Sumber Pengolahan Air Bersih Layak Minum Di Sumba Timur NTT
Semenjak #dikosanaja, saya mulai belajar masak. Soal rasa? beuh kalo buat saya yang masak sih, ludes aja semua masakan..wkwk.. Sayang soalnya kalo sampai bersisa.. Enak gak enak, harus habis..haha..
Dampak hobi baru, yaitu memasak, alhasil air galon di kosan cepat habis dari biasanya. Dulu air galon paliing awet, karena jarang ada di kosan. Sekarang sih dalam satu bulan bisa 2 sampai 3 kali beli.
Bahas air galon, saya jadi ingat pernah datang untuk melihat langsung proses pembuatan air layak minum. Prosesnya dari mata air langsung. Tapi yang bikin wow adalah, lokasinya di Sumba.
Selama ini kalo kita denger Sumba, itu gersang, panas, dengan pemandangan yang super kece.
Yaps.. Tanah Sumba memang dikenal dengan
wilayah yang tandus. Karena di sana, musim kemaraunya lebih puanjaang.
Tapi ternyataaa, di Sumba Timur ada mata air yang bisa diproses jadi air minum
layak guna looh.
Kantor dan Pabrik pengolahan air mineral |
Saat pertama datang ke pabrik air
minum ini, kami disambut dengan kain ikat tenun khas Sumba. Disinilah saya
belajar bagaimana mengolah air menjadi layak minum.
Mata air nya ada di Pegunungan
Kullu mbatakapidu. Tepatnya di desa mbatakapidu Kota Waingapu Sumba Timur.
Air akan dialirkan melalui pipa.
Tapi harus dites ph dan kandungan mineral yang terlarut di dalam airnya. Atau
bahasa kerennya TDS.
Proses awalnya ada di dalam
tangki ini. Tangki berisi butiran resin dan tangki karbon. Disinilah terjadi
proses mengikat zat kapur, menyerap warna,
rasa dan bau.
Airnya juga harus diperiksa dulu.
Apa masih mengandung zat kapur atau tidak. Caranya dengan merebus air. Air yang
tadinya 200 ml, bakal menyusut jadi 50 ml. Kalo masih mengandung zat kapur,
akan terlihat di dinding gelasnya,
Naah kalo masih ada zat kapur, artinya resin yang bekerja tadi udah jenuh.
Ehm kaya hubungan aja yaa ada jenuhnya..hehehe..
Tapi kalo jenuh disini artinya
dia udah gak mampu mengikat zat kapur. Sooo perlu regenerasi.
Tenaaang… Caranya gampang kook. Dengan
menggunakan garam non yodium. Karena garam jenis ini bisa melepas kapur yang
nempel. Memasukan garam sesuai takaran,
dan dilarutkan dengan air. Lalu masuk ke dalam tangki resinnya.
Intinya air harus sampe bersih. Perlu
waktu sekitar satu setengah jam sampai air gak payau dan bersih maksimal.
Kalo udah aman, bisa lanjut ke
mesin pengolah air atau water treatment. Melalui pipa, air akan masuk dari bak penampungan tadi dan
diolah. Karena air di sumba timur itu tingkat kapurnya tinggi, jadi perlu kerja
maksimal agar hasil air sesuai standar.
Jumlah air yang masuk, terlihat
dari angka pada mesinnya. Disinilah proses sterilisasi dari bakteri,
kuman, racun, dan virus.
Proses injeksi ozon lah yang meningkatkan
kandungan oksigen dan membuat rasanya menjadi segaar.
Kita juga perlu cermat untuk
memilih air yang layak minum yaaa.. Air yang layak untuk diminum itu ada
syaratnya..
Secara fisik gak berwarna, gak
berbau, dan tentunya bebas dari kuman berbahaya.
Meskipun air udah dianggap layak
minum, kita masih harus tes ph nya lagi di laboratorium.
Pemeriksaan ph dan TDS wajib
hukumnya. PH harus diantara 6,5 sampa 8,5. Sedangkan TDS atau kandungan mineral
yang terlarut di dalam air lebih kecil dari 500.
Kalo lebih artinya gak layak
diminum yaa.
Tapii kalo rasa sama kamu yang lebih, masih layak gaa yaaa?? :P wkkwk.. apassiih?
------------ Ceuceumeo ------------
Di Sumba tuh memang susah air. Keluhan mereka mereka yang tinggal jauh dari kota adalah susahnya air. Sudah banyak juga proyek yang diadakan untuk membantu mereka yang kesulitan air. Semoga teknologi teknologi ramah lingkungan macam reverse osmosis air laut dan zero mas water bisa di deploy yah untuk menjangkau mereka mereka yang tak punya akses air.
ReplyDeleteNhae, cerita dong lu kemana saja di Sumba. Gua sudah setor tulisan tentang Sumba:
http://www.cipusuaib.id/2019/06/menyapa-sumba-timur.html