Posts

Showing posts from June, 2020

Hapus Saja.. Beres Bukan

Dari zaman masih kuliah, saya punya hobi menambah teman dan nomor kontak di handphone. Yaah kalo bisa, sehari punya satu nomer baru. Hehehe =P Menambah teman, relasi dari berbagai kalangan. Saat kuliah sambil kerja membuat saya punya peluang untuk selalu menambah teman baru. Bisa dari tempat kerja, dan dari kampus. Di tempat kerja yang kebetulan saya bekerja di dunia radio, menambah kontak baru tentu saja jadi lebih mudah. Bisa dari label musik, manager artis, supir, polisi untuk ngurus perizinan event, penjaga pasar, preman pasar, mahasiswa yang mau kerjasama promosi atau magang, pendengar, dan masih banyak lagi peluang untuk berteman dengan siapa saja. Berteman dengan semua kalangan. Apalagi setelah dapat kesempatan bekerja di media lain, menambah nomer telepon berpeluang lebih banyak. sehari bukan hanya satu nomer. Bisa lebiih.. Senang rasanya punya banyak teman bahkan saudara.. Kalo lagi rajin, saya tulis satu persatu nomer kontak sesuai daerah masing-masing.. Yaaa, saya pu

Cinta Masjid Di Kampung Ta'Ba Tana Toraja #Part2

Image
Saat masjid mulai ditutup akibat virus Corona, saya jadi teringat masjid yang berada di daerah pedalaman. Dimana mereka begitu kesulitan untuk membangun masjid. Dimana mereka sangat menginginkan memiliki masjid yang layak. Masjid yang bisa menampung Jemaah saat shalat jumat. Masjid yang menjadi sarana untuk mencari ilmu. Ternyata, negara Indonesia dengan umat muslim terbanyak, masih ada beberapa daerah yang belum memiliki masjid. Kalaupun ada, sangat minimalis, dan jaraknya sangat jauh dari tempat tinggal. Kita yang hidup di kota, punya banyak pilihan masjid untuk melakukan ibadah. bisa di masjid raya, masjid dekat rumah, masjid dekat kantor, atau masjid di Mall. Banyak sekali kemudahan kita untuk melakukan ibadah, dengan pahala yang berlipat jika dilaksanakan di Masjid. Namun, ketika pandemic ini menyerang, manusia baru sadar betapa rindunya pada Masjid yang selama ini terabaikan. Tahun 2018, saya menyadari betapa kita yang hidup di kota besar sangat beruntung dibandingkan mer

Cinta Masjid - Yayasan Masjid Nusantara #Part1

Oktober 2018 Pagi itu, saya mendapat pesan singkat dari Produser, yang isinya menugaskan saya untuk menggerjakan program Ramadhan 2019. Karena PIC sebelumnya sedang hamil, jadi tugas dadakan ini diserahkan ke saya. Waduuuh.. Keesokan harinya, saya menemui Mas Radit, dan Mas Guntur untuk membahas mengenai program special Ramadhan 2019 yang akan kami kerjakan.Dan ternyata, programnya menariiikkkk. Memang, jarak menuju bulan Ramadhan 2019 saat itu masih panjang. Ada jeda sekitar 7 bulan. Tapi yang membuat program ini berbeda dan harus dimulai secepatnya karena akan membangun sebuah masjid di pedalaman. Sehingga butuh waktu pengambilan gambar saat sebelum membangun Masjid, proses pembangunan dan setelah masjid tersebut berdiri kokoh.  Di tengah padatnya pekerjaan program reguler yang sedang saya kerjakan, saya menyambut dengan antusias program ini. Yesss.. Kenapa??  Karena bagi saya program ini, bukan hanya sekedar sebuah tayangan. Tapi mudah-mudahan ada nilai paha

Kembali Diingatkan Dengan Kabar Yang Sama

Image
Pukul 17.24 WIB, ponselku berdering. Panggilan dari saudara sepupu mengejutkanku. Tumben, ada apa nih ? Karena kami biasa komunikasi via chat di WA. "Assalamualaikum.." sapaku Hanya ada suara tangisan.. "Teeeh.." Ayang, sepupuku mulai memanggilku "Ayang kenapa??" tanyaku heran.  Pikiranku menerawang. Dia kenapa? ada masalah apa? dia dimana? Sepupuku masih menangis.. hanya memanggil namaku.. Dan nama Bibiku.. "Iya kenapa?? Ada apa??" "Bi Nyai.." "Kenapa??" "Bi Nyai  meninggal.." suaranya bergetar, dengan tangisan yang masih terdengar. "Kata siapa ayang? Masa???" Aku masih mencerna kalimatnya. Terdiam.. setengah tak percaya..  Ditengah keramaian suasana kantor, seolah semua tiba-tiba menjadi diam tak bergerak.. "Innalillahi Wainaillahi Rojiun.." Rasanya suasana seperti ini, baru saja terjadi beberapa bulan yang lalu. Tepatnya di bulan Januari.  H

Pulau Senja dan Pulau Lara Di Sulawesi Tenggara

Image
Pagi itu matahari tersenyum tipis. Panasnya belum terasa menyengat, karena waktu masih menunjukan Pukul 08.00 WITA. Saya, Mas Eko, Om Jimi, dan Cindy siap berpetualang menelusuri wisata di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Kali ini kami mau ke Pulau Senja. Aiih namanya cakeeep yaaa. Senja.  Dari Kota Kendari, perjalanan menuju Pulau Senja seki tar 1 jam.  Pulau Senja ini, dikenal dan punya julukan raja ampatnya Sulawesi Tenggara. Waah saya makiin penasaran, apa iya mirip dengan Raja ampat? Lokasi Pulau Senja, ada di K abupaten Konawe selatan, tepatnya di Desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara Sulawesi Tenggara. Kami menuju Dermaga Windonu. Setelah sampai di dermaga, kami sewa perahu. Dermaga sudah ramai dengan aktivitas warga sekitar. Senang rasanya bisa melihat sudut kehidupan, dan saling memberi sapa dengan masyarakat di Kota ini. Setelah angin laut menemani perjalanan kami, Pulau Senja pun sudah mulai terlihat. Saya dan teman-teman segera turun dari per

Filosofi Semut

Gerombolan semut berwarna hitam, tampak sedang menikmati santap siangnya. Remahan kue cokelat yang tercecer di lantai kamarku, sepertinya menjadi hidangan lezat bagi mereka. Tak banyak memang semut yang berkerumun sambil menyantap sisa makanan itu . Jika kuhitung, ada sekitar 9 ekor, dan 1 ekor semut baru saja ikut bergabung.  Ahh kubiarkan mereka yang sedang pesta. Tak tega rasanya mau membubarkan disaat sedang asyik merasakan manisnya remahan kue cokelat. Toh, semut hitam dengan ukuran super kecil ini juga tidak menggangguku.  Tiga jam berlalu..Mereka pun menghilang, beserta sisa remahan. Aku yakin, perut mereka sudah kenyang.  Keesokan harinya, datang tamu baru. Kali ini semut yang berwarna kemerahan. Jumlah mereka lebih banyak. Yaa, ada sekitar 15 ekor semut yang mengerumuni sisa minuman cokelat hangat dalam gelas, sebagai sarapan pagiku. Aku biarkan mereka merasakan manisnya susu cokelat. Anggap saja sedekah untuk semut yang sedang kehausan. Selama kalian tidak menggangg

Gelombang Korea dan Penonton di Indonesia

Image
Selama #dirumahaja, #workfromhome akibat pandemi corona, serial drama korea makin membius banyak penonton baru. Hayooo ngaku siapa yang tadinya sama sekali gak pernah nonton drama korea, eeehh sekarang malah jadi kecanduan..??? hehehhee.. :P Contohnya, seorang teman perempuan saya yang paliiiing anti dengan Drakor, sekarang sudah menikmati berbagai judul serial drama selama work form home. Bahkan dia chat saya, tanya judul apa lagi yang bagus. wkwk. Nah looh ketagihan doi.. Tak hanya itu, teman-teman pria yang benci drakor pun, sekarang punya aplikasi untuk download berbagai judul. Mereka kerap membicarakan isi drama korea yang sudah mereka tonton. Seperti serial 'Itaewon Class' dan 'The World Of Married.' haha.. Itulah cara mereka mebunuh rasa bosan ketika harus berdiam di rumah. Bukan hanya di lingkungan saya saja, para selebriti tanah air juga menjadi penggemar serial drama korea. Postingan mereka yang membicarakan tentang para pemain, alur cerita, da

Pohon Menari di Pantai Walakiri Sumba Timur

Image
Menjelajahi Sumba Timur, memang gak ada habisnya. Banyak view kece instagramable dengan pesona alam yang cantiik.. Cerita sebelumnya ada di sini : Pantai Tarimbang , Nasi Jagung Dan Kuah Ikan Santan Ala Kampung Adat Raja Prailiu ,  Cantiknya Kuda Sandel ,  Bukit Merdeka .. (monggo diklik aja, untuk destinasi wisata lainnya eeaaa :)  Sekarang saya mau cerita tentang Pantai Walakiri.. Sore itu, kami bergegas menuju Pantai yang katanya bisa melihat pohon menari. Jarak dari Kota Waingapu Sumba Timur, menuju lokasi 24 km. Pantai ini terletak diantara Kota Waingapu dan Kapubaten Melolo Sumba Timur. Hanya perlu waktu sekitar 30 menit untuk sampai tujuan.  Langit yang sedikit mendung, menemani perjalanan kami. K anan kiri dipenuhi dengan pepohonan dan rumput sepanjang jalan. Sesekali saya melihat rombongan Sapi, dan domba yang hendak pulang kandang. Diantara mereka, ada yang dengan santai tiduran di tengah jalan. Pemandangan yang mahal, tak bisa kita lihat di Kota Besar.