Ketika Nelayan Bangsring Menjadi Petugas 17an di Pulau Tabuhan


Setelah sekian lama saya gak ikutan upacara bendera, akhirnya kemaren dengan bangganya saya bisa mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih. Sebagai alumni Paskibraka Kota Bandung, yang tahunnya gak usah disebutkan laah yaaa...haha..



Yaaah biarpun hanya di pasukan 45 alias barisan belakang, karena tinggi semampai :P.. hihihi..
Tapi setidaknya bendera merah putih menjadi bagian semasa saya duduk di bangku SMP dan SMA.. Mempersiapkan upacara setiap hari senin, jadi hal biasa. Menjadi petugas upacara sudah biasa. Tapiiii kali ini, sangat berbeda dan luar biasa. Bahkan ini pengalaman pertama saya mengikuti upacara dengan teman baru, dan suasana haru.

Pukul 4 pagi saya dan 2 teman saya sudah harus menuju Pulau Tabuhan. Saat itu, cuaca sangat bersabat.. Sang jingga mulai menampakan sinarnya perlahan ketika saya bersama rekan menuju Pulau kecil yang letakya di perairan selat bali.


Perjalanan pagi, mempertemukan saya dengan indahnya mentari yang tersenyum malu. Duduk di atas boat kecil, menatapnya lekat. Setelah kurang dari 1  jam, kami sampai. Beberapa tenda sudah terpasang rapih disana. Merekalah yang kemping sehari mempersiapkan hari 17an.


Pulau Tabuhan Kabupaten Banyuwangi menjadi pilihan tempat untuk saya merasakan gairah kemerdekaan rakyat Indonesia. Bukan hanya tempatnya saja yang istimewa, para petugas upacaranya pun, tak mau kalah. 

Para Nelayan menghentikan aktivitas mereka saat itu.. Sebagian menjadi petugas upacara, dan sebagian lainnya tak mau ketinggalan menjadi peserta. Ternyata tak sampai disitu. Banyak peserta dari relawan yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur sengaja datang ke Pulau tak berpenghuni ini.



Rangkaian acara pada hari Rabu, 17 Agustus 2016 dimulai dengan pemasangan 17 bendera di sepanjang bibir pantai, pelepasan 71 tukik ke laut lepas, membersihkan pulau dengan mengambil semua sampah yang berserakan, dan transplantasi terumbu karang dengan membuat angka 71.  Semua angka sesuai dengan genapnya Dirgahayu Indonesia Raya ke 71.




 Acara pertama adalah pelepasan 71 tukik jam 06.30.






Selanjutnya bersih-bersih sampaaah.. Leets gooow




Daan tibalah sang Merah Putih berkibar








Hormaaaaat graaaaakkkk..

Kami semua dengan khidmat meresapi detik demi detik bendera berkibar. Upacara pengibaran berkalan dengan lancar. Daaan, rangkaian acara ditutup dengan transplantasi terumbu karang.





Tema yang diambil adalah 71wa Garuda. Dibaca jiwa garuda, dengan angka 71 di depannya.

Suasana semakin hangat dengan antusias 250 relawan, dan juga beberapa mahasiswa yang sedang magang di Pantai Bangsring Kabupaten Banyuwangi ini. 


Pulau tabuhan ada di desa Bangsring Kabupaten Banyuwangi. Dengan luas 5 hektare, pulau ini memberikan pesona keindahan wisata bahari. Untuk menuju pulau ini, jarak tempuh dari pusat ota Banyuwangi sejauh 20 km.





Saya merasakan kehangatan luar biasa dari acara yang digelar oleh Bangsring Underwater ini. Semangat, kepedulian mereka menjadi suntkan energi yang ditularkan. Wisata ke Desa Bangsring, terasa berbeda dibandingkan lokasi lainnya. Bukan dari segi tempat, melainkan dari keramahannya.


Terimakasih Mas Ikhwan dkk yang telah membantu kami selama disana. Sukses buat semuanya.

MERDEKAAAAAA!!

---------------------------------------- Ceuceumeo ----------------------------------------
@nhaegerhana 






 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Makna Dibalik Tari Giring - Giring Kabupaten Timor Tengah Selatan

Cerita Rambut Merah Bilalang

Tari Biola Dari Desa Adat Fatumnasi Nusa Tenggara Timur