Bertandang Ke Kampung Wisata Arborek
#TRIP JUNI 2014
**Play music**
"Bangun, sebab pagi terlalu berharga
Tuk kita lewati Dengan tertidur
Bangun, Sebab hari terlalu berharga
Tuk kita lalui dengan Bersungut-sungut
Berjalan lebih jauh, Menyelam lebih dalam
Jelajah semua warna Bersama, bersama”
Lagu Banda Naira berjalan lebih jauh, menemani perjalanan saya yang akan lebih jauh melangkah, dan belajar menyelam lebih dalam lagi.
Perjalanan dari hotel menuju pelabuhan tak jauh rupanya, saya siap bekerja ditemani semangat pagi yang bergairah.
Saya dan my parter of the mounth kang ipul, ditemani oleh Bang Saka yang berbadan kekar. Berasa ditemani body guard yang siap menajga kami selama perjalanan, hehehe. Birunya langit menyambut kedatangan kami ke Kampung Wisata Arborek yang ada di pulau Arborek, Distrik Meosmansar.
Pagi tak terlalu pagi, dan siang tak begitu siang ketika kami sampai di sana. Kehangatan warga, sambutan riang anak anak mewarnai hari semakin bermakna. Meskipun kedatangan kami mendadak, kami bekerjasama menyiapkan keperluan untuk membuat makanan khas dari Tanah Papua. Yeees Papeda. Papeda bukan hal asing lagi buat saya. Pertama saya mencobanya ketika liputan di Jayapura. Lengketnya papeda nikmat dengan kuah ikan saat itu. Tapi kali ini tentu berbeda, meskipun sama sama Papeda, tapi saya bertemu keluarga baru di Papua Barat, yaaah tepatnya di Pulau Arborek.
Mari kita masak Papeda..
Tak lengkap rasanya kalo makan papeda tanpa ikan kuah kuniing. Setelah racikan bumbu bersatu padu, si ikan siap dimasak. Ikan yang segaar, lengkap dengan bumbu rempah-rempah.
Makan papeda termasuk makanan yang menyehatkan loh. Karena sagu bisa mengobati diabetes,susah buang air besar. Selamat makaaaan...
Di Kampung Wisata Arborek ini, warganya pandai membuat anyaman. Yang menjadi ikonnya adalah ikan pari. Disinilah sentra pembuatan topi berbentuk ikan pari yang terbuat dari daun pandan.
Ini bukan daun pandan yang biasa buat masakan yaa..hehe.. Daun pandan laut..
Daun pandan, daunnya awet, dan bisa dijadikan kerajinan. Dia gak menyerap air, karena da lapisan lilin di lapisan luarnya.
Gak afdol kalo kita gak wefie yaa adik adiiik maniiiiis.
Suatu saat nanti, pasti kita ketemu lagi..
Terimakasih keluarga di Kampung Arborek, semoga selalu dalam lindunganNYA, sukses meraih mimpi lebih tinggi, dan bisa melangkah lebih jauh, menyelam lebih dalam lagi..
@nhaegerhana
**Play music**
"Bangun, sebab pagi terlalu berharga
Tuk kita lewati Dengan tertidur
Bangun, Sebab hari terlalu berharga
Tuk kita lalui dengan Bersungut-sungut
Berjalan lebih jauh, Menyelam lebih dalam
Jelajah semua warna Bersama, bersama”
Lagu Banda Naira berjalan lebih jauh, menemani perjalanan saya yang akan lebih jauh melangkah, dan belajar menyelam lebih dalam lagi.
Perjalanan dari hotel menuju pelabuhan tak jauh rupanya, saya siap bekerja ditemani semangat pagi yang bergairah.
Saya dan my parter of the mounth kang ipul, ditemani oleh Bang Saka yang berbadan kekar. Berasa ditemani body guard yang siap menajga kami selama perjalanan, hehehe. Birunya langit menyambut kedatangan kami ke Kampung Wisata Arborek yang ada di pulau Arborek, Distrik Meosmansar.
Salmon, Ipul, Nhae, Om Saka, Om Berjon |
Pose sebelum berlayar |
Bobotoh sejati =P |
Bang Salmon, bingung denger ocehan saya..haha |
dua bidadari |
Om Saka pegang kendali |
siap berangkat |
Pagi tak terlalu pagi, dan siang tak begitu siang ketika kami sampai di sana. Kehangatan warga, sambutan riang anak anak mewarnai hari semakin bermakna. Meskipun kedatangan kami mendadak, kami bekerjasama menyiapkan keperluan untuk membuat makanan khas dari Tanah Papua. Yeees Papeda. Papeda bukan hal asing lagi buat saya. Pertama saya mencobanya ketika liputan di Jayapura. Lengketnya papeda nikmat dengan kuah ikan saat itu. Tapi kali ini tentu berbeda, meskipun sama sama Papeda, tapi saya bertemu keluarga baru di Papua Barat, yaaah tepatnya di Pulau Arborek.
Welcome to Arborek |
Mari kita masak Papeda..
Bahannya utamanya tentu aja tepung sagu. Dicampur dengan air panas,
sambil diaduk
perlahan.Adukan gak boleh berhenti, supaya air merata dan tepung sagu terlarut dalam air.
Tak lengkap rasanya kalo makan papeda tanpa ikan kuah kuniing. Setelah racikan bumbu bersatu padu, si ikan siap dimasak. Ikan yang segaar, lengkap dengan bumbu rempah-rempah.
Ciri
khas papeda bentukny gel, lengkee. Dalam istilah proses kimia nya sih, ada peristiwa yang namanya glatinisasi. Jadi
semakin panas, maka sifat glatinnya atau sifat fisiknya menjadi semakin
lengket.
Makan papeda termasuk makanan yang menyehatkan loh. Karena sagu bisa mengobati diabetes,susah buang air besar. Selamat makaaaan...
Di Kampung Wisata Arborek ini, warganya pandai membuat anyaman. Yang menjadi ikonnya adalah ikan pari. Disinilah sentra pembuatan topi berbentuk ikan pari yang terbuat dari daun pandan.
Ini bukan daun pandan yang biasa buat masakan yaa..hehe.. Daun pandan laut..
Daun pandan, daunnya awet, dan bisa dijadikan kerajinan. Dia gak menyerap air, karena da lapisan lilin di lapisan luarnya.
Pandan adalah
tumbuhan dari genus papandanus. Daunnya yang panjang, bisa hidup di dataran
rendah. Pandan laut juga
berfungsi untuk mencegah erosi dan abrasi.
Daunnya juga gak
bisa mengeluarkan uap air
dari dalam daun. Gak bisa menyerap air
dari luar daun.
Karena daunnya panjang, berfungsi
untuk mengimbangi uap air yang keluar . Makanya dipermuakaan atasnya ada
lilin.
Naah.. karena
daunnya yang cukup kuat, masyarakat di kampung arborek memanfaatkan sebagai kerajinan tangan seperti ini.
Gak afdol kalo kita gak wefie yaa adik adiiik maniiiiis.
Suatu saat nanti, pasti kita ketemu lagi..
Terimakasih keluarga di Kampung Arborek, semoga selalu dalam lindunganNYA, sukses meraih mimpi lebih tinggi, dan bisa melangkah lebih jauh, menyelam lebih dalam lagi..
@nhaegerhana
Comments
Post a Comment