Mengejar, membunuh, menunggu Waktu

Riuhan tepuk tangan mengalir saat acara "Reuni Akbar Paskibra Sekolah Menengah Pertama 2014" berlangsung.. Tawa renyah peserta membuat Nadja ikut menikmati pekerjaannya menjadi Master Of Ceremony pada kesempatan itu.

"Makasiiih yaa, Nadja, Sonic..Kalian keren ngeMC nya. Kalo gak ada kalian acara garing deh" pujian hangat Eva selaku ketua pantia penyelenggara..

"Aduh masa sih teh.. hehe.. ah biasa aja..maaf kalo masih banyak yang kurang" Sonic menimpali perkataan Eva

Ratusan peserta "Reuni Akbar" pun mulai meninggalkan ruangan satu persatu.. Kegembiraan bertemu teman lama seperjuangan menghangatkan kerinduan. Itulah indahnya kebersamaan.

"Waaaah.. seru ya..apalagi kalo angkatan kita pada dateng semua.. Bakal makin rame ya Nadj.." Sonic memulai pembicaraan

"Woooiii..!! hallooow Nadjaaa.. Do you hear me???" Sonic menatap Nadja heran..
"eh..iya..hehe.." jawab Nadja sekenanya

Nadja menatap dalam, foto yang dipajang di sebuah ruangan. Sekre yang menjadi saksi bisu mereka tumbuh di masa Sekolah Menengah Pertama ini.

Banyak yang berubah setelah 13 tahun berlalu.. Seolah tak percaya sudah selama itukah??.. Ruangan, tata letak.. semuanya berubah. Yang tertinggal hanya kenangan dalam ingatan.

"Lo kenapa Nadj?? sehaaat?" Sonic bertanya sekenanya

"Gak kerasa ya, perasaan baru kemaren diiket dua, pake pita merah putih, disuruh lari, panas-panasan, dibentak-bentak,baris-berbaris..Sekarang gw yang ngeliat adik-adik kelas SMP. Dulu kita lebih culun dari mereka tuh.." Nadja tersenyum melihat anak SMP yang berpenampilan dengan ikat dua pita merah-putih

"Hooh.. udah tuir yah kita. Liat aj si Lita.. Dia dibawah kita 2 taun.. Tadi lo liat kan?? dia kesini bawa anaknya..Umur anaknya aja udah 2 taun.. Gila gak???" Timpal Sonic menimpali perkataan Nadja

"Hahahaha.. yang gila dia apa kita?? Dia udah punya buntut..Lah kita?? " Nadja mulai tertawa.. Menertawakan dirinya sendiri..

Nadja mulai membuka album foto. Semua tertuang dalam album itu. Dia terhenti ketika melihat foto reuni akbar 4 tahun silam.. Nadja menatap wajahnya di foto itu. Senyuman yang sama pada setiap foto. Membandingkan dengan foto dirinya yang sekarang.. Semua telah berubah.

Waktu tidak hanya meninggalkan kenangan, menumbuhkan harapan. Tetapi membawa perubahan. Hanya waktu yang bisa menjawab. Waktu hari ini, telah menjawab jutaan pertanyaan di waktu dulu. Berharap, waktu yang akan datang akan menjawab pertanyaan di waktu hari ini. 

Apa yang akan terjadi 4 tahun mendatang?? Dalam moment yang sama.. semua akan terjawab.
Nadja di 4 tahun silam, dengan rambut pendeknya, gaya pakaian yang stylist, penuh accecoris di tangan, kalung, soflense biru yang memancarkan sinar di matanya.

Berbeda dengan Nadja yang sekarang. Pakaian sederhana terjuntai rapih. Hijab menjulur indah menyembunyikan kilatan rambut hitamnya. Mata cokelat tanpa soflense yang menempel dibalik sorot matanya. Nadja yang berbeda, walau dengan gaya foto dalam pose yang sama.

Begitupun dengan Sonic. Penampilannya berubah 180 derajat dengan yang sekarang. Nadja mengedarkan pandangan pada sekelilingnya.. wajah teman, kakak seniornya dulu, adik-adik junior.. Semuanya berubah.. Guratan wajah, kulit yang menua tampak terlihat dari senior-seniornya terdahulu..

Waktu terus berputar, kemana sisa waktuku melangkah???

Seakan terbang ke masa silam, melihat kepingan dari masa ke masa pertumbuhan.. Mengumpulkan serpihan kerinduan,, semua takan terulang..
Tersadar akan sebuah kenikmatan yang Tuhan berikan..
Mengapa waktu berlalu begitu cepat???

Bersembunyi dalam naungan kebebasan.. 
Menunggu waktu berlalu, megejar waktu, atau berlari meninggalkan waktu.. Sebelum tersadar kepada siapa waktu akan memihak..

Nadja meninggalkan ruangan kecil itu, tersenyum pilu, menatap hari baru, bersiap memburu sang waktu..


"Nadjaaaaa.. heiii tunggu gwee... Nadjaaaaa Azahraaa" teriak sonic sedikit berlari mengejar Nadja




---------------------- Ceuceumeo ---------------------------




Comments

Popular posts from this blog

Makna Dibalik Tari Giring - Giring Kabupaten Timor Tengah Selatan

Cerita Rambut Merah Bilalang

Tari Biola Dari Desa Adat Fatumnasi Nusa Tenggara Timur