Terima kasih Manado
Malam ini, saya menghadapkan wajah di depan jendela kamar Hotel, lantai 8. Melemparkan pandangan, pada kerlap-kerlipnya lampu kota Manado. Menghela nafas sejenak, mensyukuri apa yang sudah terjadi di Kota ini. Merangkum semua hal sepanjang kaki melangkah di Minahasa. Tergurat lengkung senyuman di wajah yang terlihat dari balik kaca jendela. Besok Ibu Kota sudah siap menyambut kedatanganku pulang, setelah 17 hari meninggalkan hiruk pikuknya sejenak. Apa kabar jakarta? Seandainya masih ada jeda satu hari lagi untuk menghirup udara di Kota Manado. Melepas pekerjaan, menikmati lebih jauh kekayaan alamnya.. Apa dikata, padatnya deadline dan waktu yang terbatas, membuyarkan lamunanku untuk lebih lama tinggal. Besok saya akan pulang. Yaah tampaknya saya mulai kecanduan dengan kota Manado. Setiap malam bisa melihat taburan bintang bersinar..Mungkin ada yang menganggap saya lebay, tapi sumpaaah.. mata saya tak bisa lepas melemparkan pandangan pada kerlipan bintang.. Jarak...