Seribu Sungai, Seribu Cerita di Banjarmasin


AGUSTUS 2012

Panas terik, dahaga yang menjalar di kerongkongan tak menyurutkan langkah kaki ini untuk melangkah ibadah di Bulan Ramadhan saat itu.. 

Langkah yang mantap mengawali perjalanan pagi di Kota Seribu Sungai.. Banjarmasin.. 

Sebelum menginjakkan kaki di Ibu Kota Kalimantan Selatan, kembali memoriku terbang pada ucapanku 1 tahun silam..

Pada sebuah percakapan via bbm dengan seorang teman, yang mengejar ilmu di Kota Banjarmasin.. 

"Tenang aja, pasti gw kesana" ucapanku kala itu..

Entahlah, hanya keyakinan di dalam hati bahwa ragaku akan menapaki tanah di kota itu. 
Seperti sebulan yang lalu, ketika impianku menuju Makassar terwujud. Kejadian yang sama, setahun  lalu, terucap via bbm ketika percakapan dengan seorang teman yang mendulang rezeki di Makassar.. 

"Gw juga mau jalan-jalan ke Makassar..Tunggu aja deh" candaku kala itu

Oh God.. Thank You so much :*   #sujudsukur

Kembali ke Kota Banjarmasin :))

9 hari menyusuri sudut kota, menjalani tugas pekerjaan yang menyenangkan. Mengorek sejarah, kuliner, kekayaan alam, sebagai harta  yang harus ku bawa pulang ke Jakarta. Karena itulah misi harus dijalankan dengan sempurna.

Nama Banjarmasin, dulunya adalah Banjar Masih. Banjar masih pada jaman dahulu, adalah nama sebuah kampung, yang dihuni oleh suku melayu. Istilah banjar berasal dari sungai yang merupakan  anak sungai barito. Letaknya dibagian utara muara kuin. Kampung melayu dipimpin oleh Patih masih,  dan berkembang menjadi ibukota kerajaan Banjar Masih.



Penduduk banjarmasin pada waktu itu disebut oloh masih. Yang artinya orang melayu yang berada di pinggiran sungai barito, abad ke 16 dibangun kerajaan Banjarmasih.



Banjarmasin memiliki maskot flora dan fauna.Bekantan dan buah kasturi.. Karena terdapat habitat  hewan Bekantan, dan juga buah kasturi yang langka, dapat tumbuh disana.

Dengan luas wilayah 72 km2, kota ini dikelilingi okeh sungai yang begitu banyak.. Tak heran jika julukan Kota Seribu sungai melekat erat.. 

Kota banjarmasin, dibelah oleh sungai martapura. Luas sungainya kurang lebih sebesar 9,5 persen dari luas kota. Ibarat penjaga, ada 2 sungai besar, sungai barito dan sungai martapura. Sungai barito memiliki panjang di atas 11 ribu meter, dengan lebar 725 meter. Sungai martapura panjangnnya 25 ribu meter lebih yang melintasi kota ini, dengan lebar 211 meter. Sisanya adalah sungai-sungai kecil

Pernahkah berniat menghitung ada berapa jumlah sungai di Banjarmasin???

Jumlah sungai yang ada di banjarmasin ternyata ada 174 sungai. Berdasarkan data dari Dinas Sumber Daya air dan drainase kota banjarmasin, ada 102 sungai yang sudah diberikan nama.



Sisanya sebanyak 72 sungai, belum diberi nama. Karena masih dalam survei untuk penyempurnaan nama sungai. Pemberian nama sungai disesuaikan dengan daerah atau lokasi keberadaan sungai.



Kehidupan masyarakatnya, memanfaatkan sungai sebagai prasarana transportasi air, pariwisata, dan perdagangan.

Jika kalian masih ingat dengan slogan TV, yang mengucapkan kata OKE, diiringi acungan jempol tangan kanan, di sebuah lokasi pasar terapung.. Itulah pasar terapung yang terkenal di Banjarmasin..

Berlomba dengan matahari menuju pasar terapung

Pasar Terapung

Mba Uthe, nhae....Pose di atas perahu =P
Pasar terapung sudah ada sejak jaman kerajaan banjar. Sultan Suriansyah lah yang memimpin pada saat itu. Hampir sama dengan sejarah nama awal banjarmasin.

Bermula ketika kerajaan banjar ada, kegiatan perdagangan, aktivitas masyarakat yang menggunakan sungai, sudah sejak tahun 1526.

Salah satu peninggalan dari sultan suriansyah adalah masjid sultan suriansyah. Masjid yang terletak di kelurahan kuin utara, kecamatan Banjarmasin Utara kota Banjarmasin. Dan termasuk masjid tertua di kalimantan selatan.

Tidak jauh dari masjid, terdapat makam sultan suriansyah, dan patih masih. Makam ini, sering dikunjungi oleh masyarakat dari dalam maupun luar kota.

Pasar terapung memang menjadi ciri khas  yang unik kalimantan selatan. lokasinya di Muara Kuin, dan pasar Terapung lok baintan.

Pakasakan mata untuk terbangun di pagi hari, karena diperlukan waktu satu jam menuju lokasi. Dan tentu saja, para pengais rejeki sudah ramai mulai jam 5 pagi. Jika tertinggal oleh matahari, moment melihat kepadatan pasar terapung akan hilang..

Para Ibu mendayung perahu sederhana mereka dengan membawa serta dagangannya. Ada yang menjajakan sayuran, beras, alat memasak, bumbu dapur, dan aneka kebutuhan rumah tangga lainnya. Tawa ceria terpancar dari sorot mata mereka. Kesederhanaan dan keramahan tak segan mereka tunjukan..

Keunikan yang tampak adalah para Ibu masih menggunakan bedak berupa kapur sirih yang dioleskan satu jari di wajah mereka. Satu hal lagi, transaksinya masih ada yang barter antar pedagang.

Pasar terapung pun, menjadi objek wisata yang menarik bagi masyarakat luar. Tidak hanya masyarakat pribumi, banyak turis asing yang sengaja datang, untuk melihat aktivitas dan mengabadikan keunikan dari pasar terapung ini.


 
w/ Wagub Pa Roedy

Terima kasih para nara sumber Kadis Perikanan, Kadis Pertanian, Kadis Perkebunan  =)

keep calm yeeahhh \m/

9 hari berlalu tak berasa.. Kami berdua saya dan Mba Uthe merampungkan tugas kami disana pada H-4 Idul Fitri 2012.. Campersnya wanita looh.. Bukti nyata emansipasi Wanita nih.. Belajar banyak hal baru dari Mba Uthe, yang memang pengalamannya udah segudang..

Terima kasih Tuhan, Terima kasih kota seribu sungai, walau hanya kami berdua, tapi seribu Cerita telah kami dapat.. :D



@nhaegerhana


----------- Ceuceumeo -----------

Comments

Popular posts from this blog

Makna Dibalik Tari Giring - Giring Kabupaten Timor Tengah Selatan

Cerita Rambut Merah Bilalang

Tari Biola Dari Desa Adat Fatumnasi Nusa Tenggara Timur