Setapak Jejak Jambi
OKTOBER 2012
Tak hentinya ku berucap syukur atas kenikmatan yang Tuhan berikan. Kali ini kesempatanku untuk menapaki Jambi dan Bengkulu selama 14 hari di bulan Oktober 2012. Siap berburu dan menyerbu ilmu baru :)
JAMBI
Guncangan di Pesawat kala itu sempat membuat jantungku sedikit berdebar. Tak lepas memanjatkan doa agar kami semua selamat sampai tujuan.. Hingga akhirnya, pesawat mendarat dengan manis di Provinsi Jambi.. Selamat Pagii ...!!
Salah satu Kota yang memiliki nama Provinsi dan Ibukota yang sama. Yaitu JAMBI..
Kata
jambi ternyata sudah ada sejak abad 9, dari sejarah dinasti sung. Pada naskah
kuno cina, yang menguraikan bahwa raja
san fo tsi bersemayam di chan pi. Kata
chan pi, penyebutannya menjadi jambi sejak abad 15.
Jambi juga ada kaitannya
dengan pohon pinang. Dalam bahasa jawa, jambee artinya pinang. Kota
jambi pun, menggunakan pohon pinang sebagai salah satu simbol kotanya. Banyak
sekali pohon pinang yang ada di kota, maupun di daerah kabupatennya.
Pohon
pinang memiliki makna filosofis . Pohon pinang yang tinggi lurus ke atas, buahnya pun lebat dalam satu tangkainya. Melambangkan keturunan orang yang
baik budi pekerti, jujur, serta memiliki derajat tinggi. Bersedia
melakukan suatu pekerjaan dengan hati terbuka dan bersungguh-sungguh.
Itulah pinang, jika ingat satu peribahasa "Bagai pinang dibelah dua" yang artinya mirip, serupa, kembaran.. Memang tepat menggunakan buah pinang. Kenapa??? Karena buah yang satu ini, jika dibelah dua sisi, kedua bagiannya memiliki ukuran, bentuj yang sama. Tak percaya?? mari dicoba.. =P
Menyusuri Kota Jambi, terhampar sungai yang memanjang meliukan bentuknya. Sungai adalah salah satu sumber kehidupan. Begitupun dengan di kehidupan di Pulau Sumatra. Ternyata, sungai terpanjang ada di Jambi. Sungai terpanjang di Sumatra. Sungai yang memiliki nama sungai Batang Hari. Ada arti dibalik nama Batang Hari..Batang artinya sungai, hari adalah kehidupan. Sungai batang hari
ini, dulunya memang sebagai urat nadi bagi masyarakat jambi.
Pada
abad ke-7, sungai batang hari menjadi titik perdagangan bagi beberapa kerajaan
di pulau sumatera seperti Sriwijaya dan Dharmasraya.
Daerah aliran sungai batang hari, meliputi 9 anak
sungai, seperti sungai merangin,
sungai tebo, bungo, dan 6 sungai lainnya yang bermuara ke sungai batang hari.
Oleh karena itu, Provinsi jambi memiliki moto, sepucuk
jambi sembilan lurah, yang artinya satu kepemimpinan jambi/ pada 9 daerah
aliran sungai.
Dahulu, sungai batang hari memang dijadikan jalur
transportasi utama bagi masyarakat di provinsi jambi. Sekarang, masyarakat
lebih memilih menggunakan jalan darat ketimbang melewati sungai dengan perahu.
Tapi,
sungai batang hari pun masih digunakan sebagai jalur transportasi, wisata, dan
mencari ikan.
Kusandarkan punggungku, menikmati keindahan sungai batang hari sambil menyantap kuliner di tepi sungai.
++ CANDI TERLUAS DI ASIA TENGGARA
Provinsi yang satu ini memiliki kekayaan dengan sejarah pada masa lampau... Jika selama ini hanya candi Borobudur dan Prambanan yang dikenal dimata dunia, di Jambi ternyata memiliki candi terluas se Asia Tenggara..
Nama candi itu adalah Muara Jambi. Luasnya 2.612
hektar, membentang sepanjang tepian sungai batanghari. Terletak 40 km dari
kota Jambi. Tepatnya di kabupaten Muara Jambi
Kawasan percandian muara jambi adalah
peninggalan dari kerajaan melayu kuno, dengan kebudayaan agama budha mahayana
yang berdiri abad tujuh sampai tiga belas masehi.
Terdapat 82
reruntuhan bangunan kuno, delapan candi telah dipugar dan dilakukan penanganan
pelestarian secara intensif. Candi yang telah dipugar adalah candi gumpung, candi tinggi I, candi tinggi II, candi kembar
batu, candi astano, candi gedong I, candi gedong II, dan candi kedaton.
pada masing-masing candi, terdapat beberapa
peninggalan. Seperti mata uang logam cina, pecahan keramik cina. Ada juga
patung, batu permata, dan juga ema.
Bahkaan kawasan ini dijuluki swarnadwipa yang
artinya pulau yang kemilau, atau pulau emas. Tterbukti dengan ditemukannnya
ratusan artefak yang terbuat dari emas.
Dalam ajaran budha, emas mempunyai makna sinar, keabadian, dan untuk ritual keagamaan. Temuan artefak yang terbuat dari emas. Ada lempengan - lempengan emas, cincin, berbagai bentuk
perhiasan lainnya.
Jaman dulu sudah ada emas
dengan bentuk yang unik-unik, tidak salah memang dapat julukan
swarnadwipa, atau pulau emas.
Selain emas, ada juga kanal-kanal kuno dengan aliran mengelilingi kawasan
percandian. Pada masa lalu, kawasan ini sebagai pusat tempat pengajaran
budhisme untuk mempersiapkan diri sebelum belajar ke nalanda india.
Bahkan I’tsing seorang Bhiksu Budhdha Tionghoa yang
berkelana lewat laut ke India. Beliau menuliskan, jika biarawan dari cina ingin pergi ke india untuk belajar, sebaiknya tinggal
selama satu tahun di Muara Jambi untuk melatih diri tentang aturan-aturan yang
benar.
Jika dilihat dari segi arsitektur, menggambarkan
ketrampilan yang unik pada masa lalu. Terlihat dari bangunan candi yang
terlihat rapi.
Jika merasa tidak kuat berjalan menyusuri komplek percandian, ada penyewaan sepeda untuk menikmati sisa-sisa peninggalan kejayaan pada masanya.
w/ Budayawan, Gubernur, Kadispar Prov Jambi |
Sayang, foto yang menjadi barang bukti candi, ada di laptopku di Bandung.. Upload foto2nya menyusul yaa.. hehehe
Terima kasih Jambi :D
@nhaegerhana
---------- Ceuceumeo ---------
fotonya banyakin dong kak hehehe
ReplyDeleteiyaaaa pengennya gitu mbaaa.. Tapi dilaptop Rumah..huhu..aku kos..menyusul yaa..makasih looh
Delete