Nasi Jagung Dan Kuah Ikan Santan Ala Kampung Adat Raja Prailiu Sumba Timur



Pertama sampai di Sumba Timur, rasanya seneeeeng banget.. Ahhh pokonya gak sabar pengen explore semuanyaaa. Sayangnya, karena hanya ada sisa waktu 7 hari, jadinya saya dan my partner gak sempet ke Sumba Barat dan sekitarnya. Jadi puas-puasin aja di Sumba Timur deeeh..



Pesawat dari Kupang berangkat sekitar jam 8 pagi. Hampir aja kami telat karena seharian masih ada PR kerjaan di Kupang. Dan paginya udah ngebuuuts total maksimal takut ketinggalan peawat. Fiuuhhh.. disambut dengan cuaca yang cukup bersahabat di Bandara Waingapu. 

Hari itu juga langsung Cek In, dan kerjaaaa.. wkwkw..  Nanti tentang hotel nya kaya apa menyusul yaa.. Yaah cukup rekomen sih hotelnya, meski aga jauh dari Kota.



Okeee, malam harinya, kami ke Kampung Adat Raja Praliiu. Disana kami sudah janjian dengan istri Raja dan keluarganya untuk materi liputan.



Mereka sangaaat ramah dan bersahabat. Seperti biasa, kami wajib mencoba sirih pinang. Kalo tamu menerima sirih pinang, pihak keluarga tentu akan merasa senang karena merasa dihargai. Darisitulah akan muncul percakapan yang lebih akraaab.. Minuman pun biasanya akan keluar setelah sirih pinang dan kapur diterima.



Kehangatan suasanat masih sangat terasa. Mama Raja, Mama Mutiara banyak bercerita tentang kampung adat di desa mereka. Malam itu. Kami sudah sepakat dengan waktu yang pas untuk membuat kuliner tradisional dengan mamak-mamak di kampung adat. 



Tak terasa malam sudah larut, kami pun pamit..


w/ Mama Mutiara




-----------------



Kuliner tradisional yang jadi makanan wajib adalah  Nasi jagung. Hmmm.. Kedengerannya simple yaaa.. Tapiii, ternyata prosesnya puanjaaaaang dan lamaaa looh. 


Menu Nasi Jagung dan kuah ikan



Sebelum di proses, jagung harus dijemur dulu selama dua hari. Gak sembarang jagung yang dipilih. Sebaiknya jagung tua. Setelah kadar airnya hilang, baru deh jagung bisa dititih. Maksudnya semacam dihancurkan gitu. 

Bahan Mentah

Kalo istilah masyarakat di kampung adat prailiu, menyebutnya pianang watar atau titi jagung a.k.a menghaluskan jagung.

Dengan alat sederhana batu, menghaluskan jagungnya. Mereka menyebut batunya watu iti. Batu yang diambil dari lereng-lereng pegunungan. Setelah dihancurkan, lanjut dijuangga atau diambil bagian atasnya. 




Jagung yang udah dihancurkan, masih harus dipisahkan kulit arinya. Caranya dengan menggunakan kalambar. Digoyang-goyang untuk memisahkan kulit ari dengan isinya.

Masih belum selesai. Karena jagung harus ditumbuk, supaya makiiin halus. Alat menumbuknya siih  terbuat dari kayu. Biasa disebut alu. Pada proses ini, gak boleh terlalu halus  numbuknya. 

Lanjut  memisahkan antara butiran besar, halus, dan tepungnya. Atau istilah lainnya adalah kadinji. Waah banyak istilah baru yaaa.. Dan emang prosesnya butuh kesabaran dan kerjasama. Gak bisa sendirian. Kamu juga gak mau kan kalo sendirian...?? EEeeeeaaaaa..

Hmmm.. jadi ada empat tingkatan jagungnya yaaa. Butiran besar, sedang, halus, dan tepung.







*memisahkan lagi jadi 4 bagian jagung


Kalo udah terpisahkan ke empat bagian dari jagungnya, baru deh kita masak. Di rumah adat inilah proses memasak dengan kayu sebagai bahan bakarnya. Apinya harus api besar, supaya lebih cepat prosesnya.

Proses masak pertama adalah santan. Santan dimasak sampai mendidih. Harus terus diaduk supaya gak pecah. Kaya hubungan yang harus dijaga supaya gak gampang terpecah eblah yaaa.. hahaha.. Mulai haluu.



Jagung ukuran besar diproses duluan. Setelah itu, api mulai diturunkan panasnya. Lalu tambahkan jagung ukuran sedang. Selama proses berlangsung, mama harus menjaga apinya. Akhirnya setelah itu butiran yang halus tadi dan tepung dipertemukan. 

Memasaknya harus ditutup rapat, sampai uap air jatuh pada tepung jagungnya. Membuat nasi jagung ternyata gak mudah yaaa. Tapi terbayar dengan nilai gizi dan rasa yang didapatkan.


Emang siih, Jagung udah jadi makanan pokok masyarakat Sumba. Apalagi makanan yang satu ini bisa jadi sumber energi dan bisa membantu masalah pencernaan. Sehaaat sudaaaah.





#KUAH IKAN SANTAN

Supaya ada lauknya, ini dia Kuah ikan santan.

Terbuat dari daun kemangi, ikan, santan,  buah labu, daun labu, bawang merah, dan garam.

Masakan dengan santan emang jadi favorit di sumba juga. Santan dengan aroma dan rasa yang khas  karena dia mengandung senyawa nonylmethylketon. Tapii jangann terlalu berlebihan mengkonsumsi makanan bersantan yaa. Soalnya banyak kalori dan lemaknya juga. Nanti nduut..hehe..



Tapi tenaaang deeeng.. Masih ada kandungan kalsium, zat besi, kalium dan juga protein yang baik untuk kesehatan.

 Naah sayurannya ada labu. Sayuran hijau yang masuk dalam keluarga cucurbitaceae ini, masih sodaranya mentimun. Biarpun penampilannya sederhana, labu punya banyak vitamin. Rendah kalori, tinggi serat, dan kaya akan mineral. Cocok loh buat yang mau diet.





 





Kalo udah kelaaar, beuuh rasanya endeeesss.. Mari makaaaan..




Disinilah terasa nilai kekeluargaan dan kebersamaan. Ketika ada pesta, atau acara makan Bersama, mamak-mamak ini pasti kompak saling membantu. Dengan senyuman ramah, dan semangat mereka selalu ceria. Karena bahagia itu sederhana. Rasa dari nasi jagung dan kuah ikan santan pun terasa lebih maknyuusss.

Terima kasih semuanyaaaa.. 
Sampai jumpa lagi. Semoga kalian semua sehat terus yaa Mamak-mamakku terbaiiiksss :*





 ---------------------------------- Ceuceumeo-----------------------
@nhaegerhana


Comments

Popular posts from this blog

Makna Dibalik Tari Giring - Giring Kabupaten Timor Tengah Selatan

Cerita Rambut Merah Bilalang

Tari Biola Dari Desa Adat Fatumnasi Nusa Tenggara Timur