Kabar Dari Khaibar

Dari balik jendela kaca mobil, mata saya menatap langit yang selalu tampak sendu akhir-akhir ini. 

Tak jarang dengan cepatnya awan putih berganti kegelapan, lalu menumpahkan bulir-bulir air berjatuhan.

Mereka tak kenal pagi, siang, dan petang. Turun serentak, bersahutan. Terkadang sedikit mencemaskan kawasan yang waspada banjir akan menggenang.

Tatapan saya siang itu belum beranjak dari balik kaca mobil. Kali ini menangkap bangunan kokoh menjulang sepanjang jalan di Jakarta Pusat. 

Ingatan saya kemudian menyeret perlahan pada perjalanan 35 hari yang lalu. Tepat di bulan Januari.

Masih dari balik jendela kaca mobil. 
Masih menatap langit di luar sana.. 
Hanya saja, waktu itu langit begitu cerah, matahari tak segan menampakan sinar cahayanya..

Bukan bangunan menjulang tinggi ala metropolitan yang tertangkap lensa mata. Melainkan gunung bebatuan yang berbaris megah. Padang pasir yang luas. Dan sesekali tampak bangunan tua di kanan kiri jalan. 

Tak ada kemacetan, tak ada hiruk pikuk kendaraan.. Semua terasa begitu sepi di luar.. Tapi perasaan hangat menyelimuti perjalanan kala itu.

Yaah.. Tentu saja saya bukan berada di Ibu kota, Jakarta.. 
Tapi ada di Kota yang penuh berkah.. Kota Madinah.

Beruntungnya saya karena Allah memberi saya kesempatan melakukan perjalanan ini. Alhamdulillah..

Pagi itu, sekitar jam 9, saya, Mas Epit, Ust Arifin, dan teman saya Hanif beserta Om nya Abu Saeed menuju Khaibar.

Khaibar terletak di sebelah utara kota Madinah. Jaraknya, sekitar 170 km dari Kota Madinah. Yaah 2,5 jam perjalanan menuju lokasi.

Siapa sangka, hal tak terduga ini bisa saya rasakan.. Mengunjungi, mengenang tempat bersejarah tentang seseorang yang sangatttt saya kagumi, idolakan dan tentu selalu saya rindukan setiap saat. *terharu *sujudsyukur

Siapa lagi tokoh idola yang jadi panutan
Yang setiap sikapnya jadi teladan
Yang sunahnya selalu jadi acuan
Yang kehadirannya sangat dirindukan

Yaappss.. Rasulullah SAW.. 
Ya Allah, terima kasih karena rasa dan kenikmatan yang udah dikasih ini ya Rabb :)

Perjalanan sama sekali tidak terasa melelahkan. Karena pemandangan di luar sana yang masih terasa asing, membuat tak bosan dipandang.

Hanif dan Abu Saeed juga kali pertama berkunjung ke Khaibar. Alhamdulillah beruntungnya saya karena ditemani mereka yang baik hati, tidak sombong dan rajin menabung.hehe.. MashaAllah deh baeknya.😆

Sesekali kami bertanya pada penduduk letak Khaibar. Mereka tak segan menjawab dengan ramah. Bahkan ada yang bersedia mengantar sebentar hanya untuk menunjukan lokasinya.

Sayangnya, mobil yang kami gunakan, terlalu mungil untuk lokasi Khaibar yang seharusnya menggunakan mobil yang lebih besar.

Sampai akhirnya..Alhamdulillah..
Sepertinya ada titik terang, dan kami sampai di lokasi yang kami cari.
KHAIBAR..






Khaibar adalah benteng terbesar milik bangsa Yahudi 1.400 tahun yang lalu.







Khaibar termasuk daerah yang subur, dengan ketinggian 850 mdpl. Daaaan, disini juga dulunya penghasil kurma terbaik di Jazirah Arab.

Disinilah benteng-benteng yang didirikan kaum Yahudi berdiri kokoh setelah diusir dari Madinah.

Pertahanan yang cukup tangguh. Bahkan tentara-tentara romawi saja, untuk bisa mengalahkan mereka yang bersembunyi di balik benteng ini, mengalami kewalahan, dan kesulitan.



Belum lagi kekuatan mereka dalam menyimpan bahan makanan. 

Benteng Khaibar memiliki persiapan banyak cadangan makanan selama 2 tahun. Kaum Yahudi tinggal bertahan saja dari orang-orang yang mencoba mendekat. Lalu dengan mudahnya mereka akan meluncurkan anak panahnya, melemparkan pedang dan tombak-tombak mereka. Sehingga tempat ini betul-betul kokoh pada zamannya..



Belum lagi di seputaran sini. Perkebunan kurma tumbuh subur.. Dan inilah kerja orang-orang yahudi kala itu, ketika mereka tinggal disini. 

Secara ekonomi tentunya sangat bagus, segi pertahanan tangguh, strategi mereka canggih, senjata mereka juga luar biasa tak tiknya.



Tapi.... MashaAllah.. Tempat ini pun mencetak sejarah, bagaimanan kaum muslimin yang dipimpin Rasulullah SAW bisa menaklukan benteng besar ini.



LALU??? Apa yang menggerakan Rasulullah SAW dan kaum muslimin untuk datang kesini.. ??? 

Padahal secara logika, akan sulit mengalahkan kekuatan kaum Yahudi kala itu.


Karena janji Allah, dalam surah Al Fath ayat 20.. 
"Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan)mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus."
 (Al-Fath 48:20)

Yaahhh. 
Menjanjikan kesuksesan besar untuk kaum muslimin.  Dari situlah Rasulullah menjadi kuat, untuk bisa menaklukannya. 

Kebayang kaaannn.. Bentengnya besar, senjatanya lengkap..makanan cukup.. sedangkan pasukannya yang datang dari madinah, berhari- hari sampai. Mustahil untuk bisa menaklukan  benteng ini.

Tapi, ketika Allah memberikan janji satu, maka tidak ada keraguan sedikitpun dalam hati Nabi Muhammad SAW, dengan para sahabatnya untuk datang kesini.. dan menaklukan..



Dan sejarah mencatat.. 
Ternyata itu terbukti.. Terbukti benteng ini, menjadi benteng terakhir perlawanan kaum yahudi.. Setelah ini ditaklukan, tak ada lagi yahudi yang ada di Madinah.

Dari sinilah kita bisa memetik hikmah untuk tidak pernah meragukan Janji Allah.. Tidak Meragukan apa yang sudah tercantum dalam Al-Quran. Masha Allah.











Terima kasih Tuhan.. My Allah SWT atas rezeki ini.. saya bisa menapaki jejak perjuangan kaum muslimin yang begitu tangguh kala itu.

Makasiiih juga Hanif Basalamah, Om Tawfik / Abu Saeed yang begitu baiiiiikkk mengantar kami.. Semoga kalian senantiasa dilindungi Allah SWT. Aahhh pokoke thank you so much yaaa.. 

Tak lama, terdengar sayup-sayup suara seseorang memanggil..
Bang Ferry Pujo, yang membawa mobil, memanggil nama saya berulang "Nhae..Nhae..Nhaee.. dah sampe"

Saya menoleh sebentar, lalu kembali melihat langit dari kejauhan, menerawang sambil tersenyum simpul penuh rasa syukur.

Yaaahh..
Masih dari balik jendela kaca mobil, di ibu Kota Jakarta.



Semoga bermanfaat.. ^_^


Jakarta, 260217



------------------ Ceuceumeo --------------------- 
@nhaegerhana


Comments

  1. langsung fokus ke foto fotonya dah. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha..kang phaaad. Padahal kubutuh koreksi tulisanku yg masih blepotaan..pliiis..
      Hehe 😆

      Delete
    2. Haha..kang phaaad. Padahal kubutuh koreksi tulisanku yg masih blepotaan..pliiis..
      Hehe 😆

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Makna Dibalik Tari Giring - Giring Kabupaten Timor Tengah Selatan

Cerita Rambut Merah Bilalang

Tari Biola Dari Desa Adat Fatumnasi Nusa Tenggara Timur