Lengketnya Papeda Cukup Menggoda

Perut bernyanyi..menandakan alarm waktunya makan siang. 

Siang itu, matahari terik menemani perjalanan saya di tanah Papua. Yaah tepatnya di Papua Barat. Lokasi yang sangat diinginkan para penggila keindahan bawah laut Indonesia. Apalagi jawabannya kalo bukan, Raja Ampat.. Betuuuuul sekali. hihihi =P

Bulan Juni 2014, jadi moment yang menyenangkan saat itu. Bisa bekerja, sekaligus berwisata.. Yeaaayyyy.. Alhamdulillah :))


Gerbang Desa Wisata Arborek
 


Sekarang, karena perut saya sudah keroncongan, saya akan berbagi makanan khas Papua. Ada yang tauuu?? Tak beda dengan makanan khas dari Indonesia Timur lainnya, Sagu menjadi makanan pokok. Diolah menjadi Papeda.

Persiapan bahan

Tunggu air mendidih kakakkk
Papeda terbuat dari tepung sagu yang jadi pengganti nasi sebagai sumber energi. 
Saya bersama mamak-mamak dan masyarakat di Desa Wisata Arborek, Pulau Arborek Kabupaten Raja Ampat mau masak papeda.

Masaknya simpleeee pake banget. Apalagi buat saya yang cuma melihat tanpa membantu prosesnya..hehe. 

Pertama, memanaskan air panas sampai mendidih. Lalu, tepung sagu yang sudah disiapkan, diseduh air panas, sambil diaduk pelan. Tepung sagu harus benar-benar terlarut dalam air. 

Aduk terus mamaaak

Jangan ganggu mamah lagi masak ya naaak


Yang membuatnya jadi makin juara rasanya, ada ikan kuah kuning. Racikan bumbu rempah yang bersatu padu, ditambah ikan segaaarr melengkapi rasanya.

Papeda dengan bentuknya gel ini, terasa lengket. Kalo bahasa kerennya siih, karena ada proses glatinisasi. Jadi semakin panas airnya, maka sifat glatinnya atau sifat fisiknya bakal makiin lengket. 

Awal mencoba papeda, emang rasanya agak aneh, karena mungkin saya belum terbiasa. Tapi, karena ini kali kedua saya mencobanya, sooo hajarr dan sikat aja.. hehe. Kuah ikan dengan bumbu kuninglah yang membantu membuat rasanya lebih terasa di lidah. Satu piring porsi berhasil mendarat di perut saya dengan sempurna.. yumiiiiii :)



Makanan ini, gak hanya terasa enak dan lengket aja, tapi cukup menyehatkan kok. Sagu bisa mengobati diabetes, susah buang air besar. Hayoooo, yang susah BAB, bisa dicoba yaa..


Kebersamaan makan papeda yang lengket, membuat kamipun semakin lengket. Keramahan warga setempat, adik-adik yang polos, membuat suasana semakin nyaman. 

Desa wisata arborek ini, memang jadi salah satu program Dinas setempat, sebagai pilihan kunjungan wisatawan. Lokasinya yang tak begitu jauh dari Waisai. Tempatnya pun tertata rapih dan bersih.

Kalo kalian ke Raja ampat, mampirlah kesini, karena selain bisa merasakan keramahan warganya, melihat pembuatan beberapa kerajinan tangan buatan mereka. Ada anyaman topi Pari yang terbuat dari daun pandan.


nHae




Piss love en gauuul



@nhaegerhana

Comments

Popular posts from this blog

Makna Dibalik Tari Giring - Giring Kabupaten Timor Tengah Selatan

Cerita Rambut Merah Bilalang

Tari Biola Dari Desa Adat Fatumnasi Nusa Tenggara Timur