Bukit Merdeka Tak Kalah Hits Dari Bukit Warinding Sumba Timur
Allah
emang selalu baik dan ngasih kejutan yang tiada tara.. Januari 2018 akhirnyaaa
bisa menginjakan kaki di Tanah Sumba. Yeaaaayyy.. Bisa foto pake kain ala-ala
Dian Sastro..wkwkw..
Pastinya
gak bisa dipungkiri yaa, kalo film indonesia yang mengambil lokasi di tanah
humba, bikin Sumba makin hits. Mulai dari film Pendekar Tongkat Emas yang rilis
tahun 2014 lalu. Marlina Si Pembunuh, yang sukses meraih penghargaan
internasional dalam ajang Five Flavours Film Festival di Polandia.
Daaan
ada juga film Susah Sinyal yang baru aja
rilis tahun 2017 kemarin.
Keindahan
alam Sumba emang kereeeen pake bingiiiitsss yaaa. Bukit sabana yang luas,
sukses bikin mata sejuuk.. Sesejuk
hati kalo dapet kabar dari kamuuuu.. iya kamuu.. haha
Salah
satu spot yang ada di film, namanya Bukit Warinding. Lokasi bukit ada di Desa
Pambota Jara Kecamatan Pandawai, kota Sumba Timur. Dari kota waingapu siih
jaraknya sekitar 25 km, atau sekitar 30 menit perjalanan.
Karena
saya ke Sumba bulan januari, cuaca hampir setiap hari hujan. Awan udah terlihat
gelap sewaktu kami menuju Bukit kekinian itu. Sampai lokasi, byaaar hujan pun
turun dengan derasnyaaa.. Dua hari setelahnya saya dan tim kembali ke Bukit
Warinding.
Beruntung
lagi gak hujan, langsung aja deh mengambil kesempatan untuk foto-foto.. Ehh ga
deeng.. kerja dulu..Wwkwk.. Karena udah sore bangeeet, jadi buru2 ambil gambar
untuk kerjaan #bukanpencitraan haha.. Tapi emang dikejar waktu yang mepet,
langsung deh kamera roll actioooon..
Udah mau gelap niih |
Dengan
balutan kain tenun ikat khas sumba, mereka tampil cantik.
Yaa
gak afdol memang kalo ke Sumba Timur, tapi gak foto disini. Karena pas banget
deeh kalo mau dapet hasil foto hits plus
kereeen.
Sebenernya
Sumba Timur gak hanya punya Bukit Warinding yang udah dikenal dikalangan
Instagramer. Tapi masih banyak lokasi perbukitan yang gak kalah menarik. Salah satunya
adalah bukit Merdeka.
Bukit ini, belom se hits bukit warinding karena lokasinya yang jauuuuuh. Perlu perjuangan menuju lokasinya. Jalanan yang berkelok, dan sempit membuat kita harus hati-hati melewatinya. Gak semua driver mampu melewati jalan ini katanya. Karena kanan jalan jurang, jadi kudu bener-bener hati-hati. Untungnya saya jalan dengan Erik Bire yang udah biasa. Bahkan malam hari juga doi pernah.. Ckckck..
Teman
saya malah jerit-jerit ketakutan melewati jalan ini..hahahha.. Doi ampe gab
rani liat ke kanan jendela. Karena ada jurang yang ngedadahin disitu.. xixi..
Kalo
saya?? Hmmm.. cukup berdoa dan menyerahkan pada Tuhan YME, dan mempercayakan
keahliah sang driver yang huandal.. Itu saja sudah..he.
Tapiii
semua terbayar waktu sampai ke lokasinya. Yaaaahhh Bukit Merdeka. Pemandangan
barisan bukit yang bikin mata adem, hati tenang. Dan mulut yang tak berhenti
berucap syukur dan pujian atas anugrah sehat dan indahnya ciptaanMU YA RABB.
karena
kami datang pada saat musim hujan, otomatis hamparan savana hijau yang jadi
suguhannya. Gak kalah sama perbukitan new zealand deeh..Yuhuuuu..
Ibarat
mata hijau kalo liat duit segepok.. Lah ini mata langsung nanar liat pemandangan
hijau.. Nyambung gaaak?? Ya udah la yaa.. emang ga nyambung. Kaya aku sama kamu
yang putus nyambung, kamunya keburu kabur.. Looh koo jadi kesitu..hahaha..
Oiaaa disini anginnya supeeer kenceeng bgt.. Kain tenun yang berat aja bisa kebawa angin.. Payung ampe kebalik, drone menolak terbang. Daaan dingiiiin pulak.. Ahh Super deh, gak perlu pake efek biar foto jadi mirip2 Next Top Model..wkwk
Lanjuuut
aah..
Kalo
kalian kesini pada saat musim kemarau, beuuh tentu bakal beda suguhan
pesonanya. Suasana alamnya bakal mirip dengan suasana di Afrika gitu. Kaya yang
udah pernah ke Afrika aja Nhae.. haha.. Itu juga ceunah..
Naah
kalo kemarau, warna hamparan savana akan terlihat kering dengan pesona khas nya
yang gak kalah cakeeep.
Savana
memang biasanya terletak jauh dari lautan, tapi dekat dengan hutan. Ciri khas dari savana itu, dikelilingi
rerumputan. Seperti daerah peralihan antara hutan
dan padang rumput. Ada beberapa pohon dengan ukuran besar
atau berupa semak belukar. Dan pastinya
punya ciri utama vegetasi didominasi rumput suku gramineae, kekurangan air.
Itulah yang membuat produktivitasnya kecil dibandingkan hutan tropis. Assiiikkk..
Pinter kan Oeeee ? hehe..
Pokonya
kalo ke Sumba Timur, jangan lupa foto disini. Dan biar kekinian bawa kain tenun
khasnya yaaaa.. Selamat berfoto..
Nilai perjalanan ke Bukit Warinding dan Bukit Merdeka bukan
hanya sekedar foto. Tapi bagaimana mata menangkap keindahan ciptaanNYA. Dan
hati yang selalu merasa dekat denganNYA..
Semoga masih diberi kesempatan menjelajahi setiap bagian
ciptanMU. Dan kalian juga percayalah dan yakinlah.. Kalo Allah Maha Mendengar
setiap doa yang kita rapalkan.. #talktomyself
Terima Kasih My Allah.. laaaf You :*
--------------------------- Ceuceumeo --------------------
@nhaegerhana
Comments
Post a Comment